Selasa, 23 Maret 2010

moving.. moving..!

“Cerpen Kimia: Catatan Harian Natrium (1)”
“Diktat Kuliah Pengantar Akuntansi”
“The English Grammer”
Ku pandangi judul-judul tulisan yang
tergantung di atas meja belajarku itu.
Dibawahnya,
tepat diatas mejaku,

Mulai dari "The Holy Qur'an" yang paling tebal, sampai
"Qiro'atu Ar Rosyidati" yang paling tipis, berjajar bersama buku-buku lain yang menghabiskan dua pertiga panjang meja tersebut.

Semuanya 'terpaksa' ku angkut bersama yang lainnya yang ada dalam rak buku di sudut kamar yang telah ku tinggali hampir dua tahun ini.
Lemariku bersama segala apa yang ada didalamnyapun tak lupa akan menyusul.

Kamar berukuran 2 x 6 m yang disekat hingga kemudian menghasilkan dua buah buah ruang seukuran 2 x 3 ini dengan berat hati kutinggalkan.

Gubuk ustadz uci, begitulah para santri menyebutnya, telah menemani kesendirianku selama ini, telah menjadi tempat perenungan dan tempat pelampiasan kepenatanku sepulang kuliah atau mengajar.
Tapi sayang, kini dia harus kutinggalkan.

Bagiku, bangunan panggung berbilik yang selalu didatangi nyamuk setiap malam dan juga kadang dimasuki kodok dari bawahnya ini, hhe.., sangat begitu berarti bagiku.
Karena dia adalah kamar pribadi pertamaku.

Semenjak kecil aku selalu tidur dengan mamahku, hingga menginjak SD bahkan sampai kelas 1.
terdengarnya sedikit manja memang, tapi begitulah kenyataannya.

Ketika SD tidur dikamar kakakku yang terkadang menjengkelkan dan sering terjadi keributan karena dia memang musuh bebuyutanku, hhe.. (saat itu).
Kadang juga tidur dikamar mamahku, atau sesekali tidur bersama mendiang nenekku.

Begitu pula saat SMP, satu ruang tiga fungsi.
Saat siang menjadi tempat menerima tamu, setelah maghrib menjadi tempat mengaji dan ngobrol-ngobrol anggota keluarga atau tetangga, dan setelah menjelang tengah malam kusulap dengan dua helai tikar menjadi tempat tidurku.

saat SMA mungkin sedikit lebih baik, karena aku sudah punya kamar dan lemari sendiri walau harus berbagi dengan 4 sampai 6 manusia yang punya karakter berbeda-beda.
(cuma kamar, lemarinya kagak berbagi)

dan setelah lulus SMA lah yang paling baik, karena aku sudah punya kamar pribadi.
(walau sebelumnya aku harus berbagi dengan seorang teman untuk beberapa lama)

di kamar pribadiku,.

ku bisa berbuat semauku,
mengatur posisi lemari, meja, rak buku sesukaku,
menempelkan berbagai guntingan koran semauku,
menggantungkan berbagai artikel dan fotokopian sekehendakku,
menulis dan menempelkan tulisan-tulisan jelekku,
bahkan membuatnya seperti kapal pecahpun bisa kalau mau.
ku bisa berbuat apapun.
melakukan apapun.
karena ini adalah milikku seorang.

Tapi itu kemarin dan sebelum-sebelumnya,
karena mulai malam ini, hingga seterusnya sampai waktu yang tak bisa ditentukan, aku tak bisa lagi sebebas itu. Karena kini aku akan tinggal dengan dua orang ustadz lain yang akan tinggal bersama di tempat yang tak jauh dari kamarku ini.

Setidaknya aku akan terikat dengan peraturan -yang memang tidak di buat secara tertulis, tapi peraturan yang telah mengikat secara moral.

Tapi walaupun begitu, kamar baruku sedikit lebih baik.
Minimal ketika makan dan mandi atau berwudhu, aku tak harus menempuh jarak sekitar lima puluh meter dengan berjalan kaki.
kalo makan mungkin tidak jadi masalah, tapi
yang membuatku sangat amat malas adalah mengambil wudhu untuk bangun malam.
sekarang semoga setan akan sedikit lebih alot untuk menggodaku.
Dan kemudian aku akan bisa belajar lebih banyak tentang amil dan jurumiyah, karena teman sekamarku adalah ahlinya.

dan seperti biasanya, kuselalu memanjatkan do'a dalam setiap pergantian kamar;
"semoga dengan kamar baru, teman baru dan suasana baru, bisa menjadikan semangat ini terperbaharui."

tapi sebelum aku meninggalkan kamar tercintaku ini, malam ini untuk terakhir kalinya, aku ingin tidur bersama nyamuk-nyamuk yang telah setia menemaniku selama ini.
hhe...

Rabu, 03 Maret 2010

3

Di penghujung tahun 2009,
Selepas shalat maghrib di depan rumah pamanku di daerah Baduy, kami rombongan yang hendak ke Baduy esok harinya, berdiskusi tentang sebuah masalah di CMBBS.
“... pokonya sampe sekarang ana di CM, udah tiga kali kejadian kaya gitu.” tutur salah seorang dari kami.
Dan kata-katanya itulah yang kemudian menginspirasiku hingga sebuah tulisan sederhana berhasil kubuat.


3 bulan kemudian,
Hari ini, tanggal 3 bulan ke-3,
3 bulan menjelang kelulusan siswa-siswi kelas 3 yang merupakan angkatan ke-3 CMBBS -itu artinya CMBBS akan menelorkan alumninya yang ke-3, kucoba tuk menulis (lebih tepatnya memposting) tulisan yang kumaksudkan tadi.

Kalian boleh menyebut judul tulisanku ini dengan tiga, three, tsalaatsah, tre, san, tilu, telu, atau apapun itu. Tapi yang jelas, tulisan ini tidak ada hubungannya sama sekali dengan salah satu nama operator telepon seluler di Indonesia.
Hhe...
Ini adalah tulisan ke-3 ku yang berkaitan dengan CMBBS setelah “Fakta-Fakta SDC” dan “Kontradiksi”, (kontradiksi ke-3ku telah ku posting 3 hari yang lalu,).
Tapi hal itu bukan alasanku menjadikan angka yang dianggap keramat itu menjadi judul tulisanku kali ini.

Mau tahu kenapa tulisan ini ku beri judul seperti yang tertera di awal tulisan ini??

OK..!
Let’s begin..!
Jadi begini,
Cahaya Madani Banten (Boarding School) atau CMBBS, walaupun lebih terkenal dengan nama Cahaya Madani atau Sekolah Unggulan, atau mungkin siswa-siswinya lebih senang dengan sebutan CM saja, tapi pada hakikatnya nama sekolah ini hanya terdiri dari 3 kata, yaitu:
Cahaya,
Madani, dan
Banten..
Hanya itu!
karena kata Boarding School hanyalah sebuah keterangan bahwa sekolah milik propinsi Banten ini menganut sistem berasrama. Sama halnya dengan sekolah-sekolah lain yang menganut sistem berasrama, selalu ditambahkan kata tersebut.

CMBBS sendiri pernah dikepalai oleh 3 orang berbeda dengan 3 istilah nama kepala yang berbeda pula.
Bapak Iwan Kusuma Hamdan, MA. sebagai Direktur SMA CMBBS,
Bapak Drs. Supriyatna sebagai Plt Kepala Sekolah SMAN CMBBBS,
Bapak Drs. Adin Wahyudin, M.Pd. sebagai Kepala Sekolah SMAN CMBBS.
Dan tahu tidak? Pergantian ke-3 nya itu terjadi kurang dari 3 tahun.

Hingga di usinya yang hampir menginjak 60 bulan (kelipatan 3, hhe.. maksa..), yang masih dikatakan muda untuk sekolah RSBI. ternyata ada 3 negara yang pernah dikunjungi oleh 6 siswa-siswi CMBBS (kelipatan 3 jg..).
United States of America (USA) oleh Nanda Fauziyana dalam Exchange Student,
Singapura oleh Iyus Yusuf, Urfi Syifa Urrohmah dan Farah Nurul Maulida dalam Bazaar Expo, dan
Jepang oleh Yayang St Rohmah dalam Nippon Jambore serta Reggina Ivanovna dalam Jenesys Japan East Asia Network for Student and Youths.

Dan ada 3 negara juga yang pernah di kunjungi oleh 3 orang guru (kita nyebutnya ustadz) yang ke-3 nya kini sudah tidak berada di CM lagi.
Ust. Asep Rachmatullah ke Boston, USA.
Ust. Dadang Media Laksana ke Jepang, dan
Ust. Bahrudin atau Ust Adhien ke Singapura.

Dan satu lagi, ada 12 orang asing dari 9 negara ( dua2nya kelipatan 3 lagi... hhee) yang datang ke CMBBS.
Mr. Maidin B. Packer, Menteri Perumahan dari Singapore,
Mr. William Ryan dari Virginia, USA.
Miss Velocity dari Australia,
Syekh Abdurrohman dari Mesir,,
Dua orang dari Hawai, USA, -lupa namanya, yang masih inget kasih tahu, pertemuannya yang di gubuk itu tuh...! (sekarang Saung Madani)
Dua orang entah dari mana, yang kuyakini mereka dari timur tengah.
(fotonya bisa dilihat di albumku -FB.red)
Mr. Fatih Yildirim dan Mr. Ramazan Ay dari Turki,
Mr. Azman dari Singapura, dan
Pengusaha muda dari India.
Yang terakhir ini berkesan sekali bagiku, karena saat ini kata-katanya masih kuingat hingga detik ini,
“if You know, say I know!
If You don’t , say I don’t know..!”
dengan menggebu dan berapi-api ia sampaikan pesannya itu.

Kemudian,...
CMBBS pernah mengalami 3 kejadian buruk sejak berdirinya hingga saat ini, yang ke-3nya bermodus sama, pencurian komputer.
Pertama tahun 2005 (tanggalnya tak tahu. tak ada data, tapi seingatku hari Rabu akhir tahun 2005), kurang dari 30 komputer raib di gondol maling.
Kedua awal 2008, tepatnya Senin 7 Januari, ruang multimedia yang berisi 19 komputer kembali berhasil dibobol maling.
Dan yang ke-3, Kamis dinihari, 17 Desember 2009, 7 Komputer jinjing alias laptop kembali harus menjadi milik Sang Maling.
(kenapa Sang Maling dzholim ke yang lagi nuntut ilmu ya?
Kenapa ga ke para koruptor aja tuh...! hhe..)
Dan jika diperhatikan ke-3 nya terjadi di bulan-bulan yang berdekatan, Desember dan Januari.
Dan sampai saat ini ke-3 nya tidak diselesaikan hingga tuntas!


Selanjutnya,,,
Selain Penulis, saat ini Alumni CMBBS bejumlah 90 orang (kelipatan 3)
Dan setelah dihitung, mereka tersebar di 36 Perguruan Tinggi (kelipatan 3) baik negeri maupun swasta di Indonesia.
(Yang ingin menambahkan atau mengoreksi, dipersilahkan.
Siapa tahu salah ngitung.
Tapi yakin kok udah bener..,)

Berikutnya,,
Siswa-siswi CMBBS merupakan putra-putri terpilih Banten yang terbagi kedalam 6 konsulat (kelipatan 3),
Konsulat Pandeglang,
Konsulat Lebak,
Konsulat Serang,
Konsulat Cilegon Kota,
Konsulat Tangerang, dan
Konsulat Tangerang Kota.
Tapi entah tahun depan mungkin akan bertambah karena seperti yang kita tahu, kini Serang dan Tangerang telah memekarkan diri menjadi Serang Kota dan Kota Tangerang Selatan.

Setahun yang lalu, di kelas 3 ada 3 akhwat yang namanya sama.
Desi Irmayanti alias Kichie,
Desie Surachman alias Deseh, dan
Desy Sunandy alias Echi..

Dan di CM ada pula 3 orang Rizki yang dari ke-3 nya tak satupun dipanggil rizki.
Rizki Iskandar dengan panggilannya Iskan atau dikalangan teman-temannya lebih terkenal dengan sebutan kingkong,
Rizki Fauzi dengan panggilannya Fauzi, dan
Rizki Bachrudin dengan panggilannya OB!
(yang ini ke-3 ini memang aneh, mau tahu alasannya kenapa dia dipanggil begitu? tanya aja orangnya langsung! hhe..)

Trus sepengetahuanku, di angkatan 3 ada 3 orang sahabat yang kemana-mana selalu ber-3.
Ke-3 nya tak jauh beda, sikapnya, kelakuannya, bentuk tubunya (sorry..! bukan maksud, hha...), wajahnya dan gokilnya juga (piss..!).
Mereka itu kemana-mana bareng; belajar bareng, sekelas bareng, kalau main keliatan bareng, lomba KIR juga selalu bareng satu kelompok, sekamar (pernah) bareng, dan mungkin ke kamar mandi juga bareng kali ya??
Hha...
(Kagak lah! Bisa-bisa di nidzhom ntar!)
Merekalah M. Alifa Farhan, Faisal Firdaus dan Rizky Bahrudin

Dan di angkatan 3 juga, ada 3 pasangan yang hari miladnya bersamaan.
Alfi dan Lissa tanggal 1 Januari
Amie dan Ega tanggal 26 Febuari
Juga Aisyah dan Fauzi tanggal 26 Maret

Selanjutnya,,
Hingga saat ini, ada 3 orang siswa yang pernah diamanati sebagai Ketua Organisasi Siswa di CMBBS yang ke-3 namanya berinisial sama dan terjadi selama 3 tahun berturut-turut,
Achmad Anwar Sanusi 2006/2007
Adiluhung 2007/2008
Alfi Fudhola 2008/2009
(Hatrick..! kalau kata anak angkatan 3 mah..)

Kemudian, ada 3 kakak-beradik yang menuntut ilmu di CMBBS.
Mereka adalah,
Solehatin Ika Putri dan Rahmi Suci Ramadhani dari angkatan 2 dan 3,
M. Alifa Farhan dan M. Fathin Fauzan dari angkatan 3 dan 5, dan
Ayu Muhibbatul Fadhilah dan Rahmat Ghazali Shiddiq dari angkatan 3 dan 5 yang pernah membuatku kaget setelah mendengar kabar bahwa ada ikhwan dan akhwat yang makan berdua.
Ternyata mereka toh pelakunya!
Hha..!

Dan yang terakhir, dariku pribadi sebagai Penulis.
Ada 3 akhwat yang namanya berbeda namun kupanggil dengan panggilan yang sama,
“stHi, mana artikelnya?” ke Esthi Ayu Febriyani.
“semangat, stHi..!” ke Istimurti Ciptaningrum.
“stHi, bikin klub kimia di FB yuk..?!” ke Ratu Hasti Fachrunnisa.

Dan tentunya masih banyak keunikan-keunikan yang tersimpan di CM yang ada hubungannya dengan angka 3 atau mungkin dengan angka dan hal lainnya.
Ada yang mau nambahin???

Oya, terakhir satu lagi,
Entah kebetulan atau apa, aku pun tak mengerti,
Orang yang kumaksudkan dipembukaan tadi, adalah seorang akhwat dari angkatan 3 yang dia adalah orang paling muda ke-3 diangkatannya setelah Fadilla Nur’aini dan Westra Tanribali.
Dan kata-katanya itu diucapkan di hari ke-3 dari perhitungan hari kerja, pada tanggal 30 Desember, sekitar 30 jam menuju pergantian tahun baru 2009!
(Hah.. Ada-ada saja ya...!)
Dan tepat pada hari wafatnya Presiden RI yang ke-3 + (3/3)
(hhaha...bener2 maksa!)