Setelah berjalan kaki, tanpa alas kaki tentunya, akhirnya
rombongan suku Baduy Dalam tiba di Pendopo Gubernur Banten sore hari
ini. Dan diterima langsung oleh Gubernur Banten, Hj. Ratu Atut Chosiyah
malam harinya.
Seperti
yang kita ketahui, suku Baduy terdiri dari Baduy Dalam dan Baduy Luar.
Suku Baduy Dalam tidak menerima segala bentuk modernisasi, sedangkan
Baduy luar lebih terbuka dalam menerima bentuk-bentuk modernisasi. Maka
dalam upacara seba
ini pun, sesungguhnya hanya masyarakat Baduy Dalam sajalah yang
berjalan kaki dari tempat tinggal mereka di Kampung Cibeo, Cikartawana
dan Cikeusik, di Desa Kanekes menuju Pendopo Bupati Lebak sejauh kurang
lebih 52 km, yang kemudia dilanjutkan menuju Pendopo Gubernur Banten di
Kota Serang sejauh 40 km, tanpa alas kaki tentunya. Karena menurut
mereka, kendaraan dan sendal adalah bentuk modernisasi yang tidak mereka
terima. Sedangkan masyarakat Baduy luar naik kendaraan secara
rombongan.
Bagi Penulis, dan mungkin kebanyakan orang, ini adalah sesuatu yang amat unik. Berjalan
kaki sejauh sekitar 92 km, tanpa alas kaki, secara berkelompok, dan
dilakukan secara rutin setiap tahun dengan membawa barang bawaan yang
tak sedikit adalah perkara yang tak biasa.
Masih
tersimpan dalam ingatan Penulis kecil, pengalaman menyaksikan rombongan
suku Baduy berarak-arakan sambil menyanyikan lagu-lagu yag diiringi
alunan musik adalah hal yang sangat berkesan hingga kini. Menyaksikan
mereka beramai-ramai menuju Rangkasbitung dan kemudian melanjutkan
perjalan ke Bandung (saat itu Banten belum memisahkan diri dari Jawa
Barat) adalah sebuah momen masa kecil yang tak terlupakan. Walau saat
itu penulis belum tahu sejauh apa Rangkasbitung dan Bandung itu.
Ditambah lagi jika diukur dengan berjalan kaki! :D
Semua
mereka lakukan hanya untuk meneruskan sebuah tradisi yang turun temurun
sudah dilakukan dan merupakan warisan leluhur mereka.
Sebuah
pengorbanan yang menurut hemat Penulis harus diapresiasi oleh
pemerintah, baik pemerintah Kabupaten Lebak, dan juga pemerintah
Provinsi Banten. Maka adalah wajar jika malam ini, pada sesi dialog,
Gubernur banyak memuji dan berterimaksih atas kedatangan masyarakat
Baduy ke Pemerintah Banten, dengan susah payah dan dengan serta membawa
‘oleh-oleh’. Walau pujian dan terimakasih secara lisan saja tidak cukup.
Setalah rangkaian acara upacara Seba, malam ini suku Baduy disajikan wayang golek oleh Ibu Gede.
Dan esok pagi, rombongan suku Baduy akan kembali menuju Desa Kanekes di
pedalaman Kabupaten Lebak yang tentunya untuk Baduy dalam akan
menempuhnya dengan berjalan tanpa alas kaki sejauh kurang lebih 92 km.
Ada yang mau ikut? :p
2 komentar:
halo gan,
tetap semangat tinggi ya untuk jalani hari ini ! ditunggu kunjungannya :D
Keren sob..Gudluck!
Posting Komentar